Senin, 03 Desember 2012

Terapi Kogniti (Psikologi Klinis)



Terapi  Kognitif

Oleh :
Luqmanul Hakim (094411946)
M. Syaifudin (094411047)

A.    Pengertian Terapi  kognitif
Anda pernah mendengar tantang terapi kognitif ? Jika belum, ada baiknya kita memahami apa yng dimaksud dengan kognitif itu sendiri. Kognitif adalah kemampuan seseorang dalam berfikir, mengingat, memberikan presepsi, termasuk memberikan rasional. Kognitif sangat erat hubungannya dengan otak dan fungsinya, karena kesemua proses atau kemampuan diatas sangat dipengaruhi oleh kondisi otak.
Terapi kognitif merupakan metode pengobatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan –permasalahan yang berhubungan dengan emosi dan prilaku seperti pikiran-pikiran negative dan depresi. Terapi ini dapat dijadikan sebagai altrenatif dalam mengatasi depresi.
Terapi ini telah dikembangkan sejak tahun 1860-an. Cara pengobatan melalui terapi ini adalah dengan berdasarkan pada prinsip bahwa pikiran senantiasa mempengaruhi mood atau perasaan (emosi) seseorang. Pikiran-pikiran yang ada dalam diri seseorang biasanya muncul tanpa disadari (otomatis). Pikiran buruk atau negative terus menerus muncul dalam diri seseorang lama-kelamaan akan menimbulkan depresi berat, sehingga pada akhirnya harus diobati.
Terapi kognitif hadir dengan usaha untuk memperbaiki pikiran-pikiran buruk yang muncul secara otomatis ini. Caranya adalah membuat penderita depresi tersebut menyadari dan mampu untuk memeperbaiki keyakinan negative tersebut menjadi sesuatu hal yang memotivasi dirinya untuk bangkit kembali dari keterpurukan /depresi. Namun yang perlu diketahui adalah bahwa terapi kognitif bukanlah memunculkan kekuatan untuk berfikir positif, melainkan mencoba untuk berfikir realistis sesuai dengan kenyataan sehingga akan menjadikan anda merasa lebih baik dengan kenyataan yang anda miliki.
Terapi kognitif telah diterapkan terutama untuk gangguan depresif (dengan atau tanpa gagasan bunuh diri) tetapi, terapi ini juga telah digunakan pada kondisi lain, seperti gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan kepribadian paranoid, dan gangguan somatoform. Terapi depresi dapat berperan sebagai paradigma pendekatan kognitif.
Terapi kognitif menurut penciptanya, Aaron Beck adalah “didasarkan pada alasan teoritis dasar di mana afek dan perilaku individual sangat ditentukan oleh  cara dimana ia rnenyusun dunia.” Penyusunan dunia Seseorang didasarkan pada kognisi (idea verbal atau gambaran yang ada bagi alam sadar), yang didasarkan pada asumsi (skema yang dikembangkan dari pengalaman sebelumnya). Menurut Beck, jika seseorang menginterpretasikan pengalaman dalam hal apakah ia kompeten dan adekuat, pikirannya mungkin didominasi oleh skema, “Jika saya tidak melakukan segalanya dengan sempurna, saya adalah gagal.” Sebagai akibatnya, ia bereaksi terhadap situasi dalam hal keadekuatan kendatipun hal tersebut tidak berhubungan dengan apakah ia adalah kompeten secara pribadi atau tidak
B.     Perkembangan Terapi kognitif
Terapi kognitif telah dikembangkan oleh prof. A.T Beck & kelompoknya di Philadelphia mell praktek klinis. Terapi ini telah berkembang secara bertahap selama lebih dari 25th dan telah diuraikan secara rinci oleh Bek dkk. (1979) untuk penyembuhan gangg depresi, Beck & Emery (1985) untuk penyembuhan gangguan cemas & fobia. Tiga buku pegangan untuk penyembuhan depresi sudah diterbitkan : Burns (1980), Rush (1983), & Blackburn (1987).
C.    Fakta Tentang Terapi Kognitif
Dari berbagai hasil studi yang dilakukan, ada beberapa fakta yang terkait dengan terapi kognitif ini, diantaranya adalah :
·         Terapi kognitif sama dengan obat anti depresi, artinya dengan menjalani terapi kognitif sama ampuhnya dengan mengkonsumsi obat anti depresi
·         Terapi kognitif juga dapat mencegah kambuhnya penyakit depresi pada diri seseorang.
·         Terapi kognitif dapat mengurangi gejala-gejala akibat depresi.

D.    Keterampilan Khusus yang Diperlukan dalam Terapi Kognitif
Bila klien tetap mengatakan bahwa bila ia melihat kehidupan masa lalunya, yang ia lihat hanyalah kegagalan & persitiwa yang tidak menyenangkan maka terapis dapat membantu klien untuk tidak menganggap peristiwa sedih itu sebagai kenyataan hidup tetapi ia harus  menganggapnya sebagai gejala-gejala gangguan depresi. Hal ini didasari penelitian bahwa kenangan-kenangan yang  menyedihkan bagi klien-klien depresi akan lebih mudah diingat (mis penelitian Clark & Teasdale, 1982) à guna : membantu memantapkan validitas model kognitif & pemilihan teknik-teknik terapeutik yg tepat; hati klien menjadi tenang karena dapat melihat masalahnya sebagai gangguan, bukan sebagai sifat-sifat yang menetap.
Ciri utama gaya terapi kognitif :
  1. kerja sama
Akan tercapai bila terdapat suasana keterbukaan & tegas, adanya balikan dari kedua belah pihak & adanya pencatatan secara bersama tentang hal-hal yg berkaitan dengan penyembuhannya à kedua belah pihak bekerja sama untuk menetapkan masalahnya, menyusun hipotesis, & menentukan cara pemecahan masalahnya.
  1. kelemahlembutan
Alat utama terapi kognitif adalah bertanya à bertanya dg lemah lembut, hangat, & menunjukkan empati yg tepat; jauhkan dari sikap suka mengkritik & bertindak sebagai hakim à terapis terhindar dari konfrontasi & kejengkelan
  1. kemampuan mendengar
Dengarkan dengan penuh perhatian isi jawaban & perkataan, juga makna yang tersirat, masalah-masalah kecil lainnya yg terlihat dari kata-kata tsb, keragu-raguan, & sikap diam. Terapis harus selalu sadar bahwa ia tidak hanya berhadapan dengan kata-kata yg diucapkan klien tapi juga pada karakteristik pikiran yang diperlihatkannya
  1. sikap profesional
Terapis harus selalu mengacu pd masalah, dapat memberi dukungan empiris bila perlu, mengikuti suatu program yg sudah sietujui bersama klien, menunjukkan pengertian terhadap kata2 yg diucapkan klien dg jalan memberikan balikan yg tepat, & memegang kendali waktu klien scr efektif
  1. fleksibilitas/keluwesan
Kadang-kadang terapis perlu keluar dari teknik2 yg telah diuji yag ada dalam buku-buku dan memilih strategi atau yg tepat untnk masalah tertentu atau dugaan tertentu yg diperoleh terapis dari pemahamannya terhadap kasus itu.
Fleksibilitas juga diperlukan dalam struktur selama pertemuan-pertemuan bahkan setelah terapi selesai sehingga walaupun terapis menggunakan format umum, terapi tetap berurutan dan tujuan terapi dapat berbeda antara klien satu dg klien lain.
  1. humor
Bagi klien depresi khususnya, humor dapat menyebabkan perubahan yang mendadak dalam cara memandang situasi. Hal ini mengurangi perasaan sedih sementara waktu dan menciptaka hubungan khusus antara terapis dan klien untuk berbagi pengertian.
E.     Cara Kerja  Terapi Kognitif
Terapi kognitif menggunakan metode untuk mengubah cara pandang seseorang dalam melihat realitas atau kenyataan yang ada pasien terapi akan diarahakan untuk memilah-milah permasalahannya menjadi bagian. Setelah dilakukan pemilahan maka pasien tersebut diajak untuk memecahkan permasalahan tersebut satu persatu. Selain itu, pasien juga akan diberi tugas untuk dikerjakan. Tugas tersebut secara tidak langsung bertujuan untuk membantu pasien menyelesaikan masalah dalam hidupnya.
Berikut ini, tujuh langkah sederhana dari terapi kognitif:
  1. Tuliskan semua yang anda rasakan dan pikirkan. Dengan menuliskan semua apa yang anda rasakan dan pikirkan membuat anda bisa melihat “gambar besarnya” dan membuat anda bisa melihat dengan lebih obyektif. Dengan menuliskan hal tersebut maka pola pikir negatif bisa mudah dikenali.
  2. Identifikasi kejadian yang membuat anda terganggu (upset). Apa yang benar-benar membuat anda tidak suka (misalnya ketika mobil tiba tiba macet di jalan).
    Apakah karena baju anda yang baru menjadi kotor terkena oli ketika mengecek mesin? Ataukah karena mobil tidak mau jalan? Apakah karena anda tahu bahwa sebenarnya mobilnya memang sudah memerlukan service namun anda menunda-nunda membawa ke bengkel? Ataukah karena hal tersebut membuat anda terlambat datang ke kantor?
  3. Identifikasi semua emosi yang negatif. Misalnya kejadiannya adalah mobil mogok, maka identifikasi semua emosi negatif ketika mobil anda mogok tidak mau jalan. Seperti: kesal karena mobil tidak mau jalan, frustasi karena baju baru terkena oli, merasa bersalah karena menunda nunda tidak membawa mobil ke bengkel. Semua emosi negatif tersebut diidentifikasi dan ditulis.
  4. Identifikasi semua pikiran negatif yang mengikuti emosi negatif. Misalnya: saya kesal karena mobil mogok membuat saya terlambat datang ke pertunjukan drama dimana anak saya ikut pentas. pasti dia berpikir bahwa saya bukan ayah yang baik. Saya frustasi karena baju saya kotor, saya jadi kelihatan tidak rapih, saya memang berantakan.
  5. Identifikasi distorsi pemikiran yang terjadi dan ganti dengan yang benar. Misalnya, soal mobil mogok:”saya bukan orang yang suka menunda pekerjaan, tapi akhir-akhir ini memang pekerjaan kantor sedang banyak sekali. Soal pakaian kotor, kita bisa bereaksi dengan:” Saya bukan orang yang jorok dan tidak rapih, saya biasanya rapih. Baju kena oli membuat saya kesal karena baju saya biasanya rapih dan bersih.
  6. Pertimbangkan kembali “emosi” anda. Dengan mengubah reaksi anda terhadap suatu kejadian, anda bisa terhindar dari gangguan jiwa atau emosi yang tidak sehat.   Mungkin anda masih merasa kesal karena mobil mogok, namun hal tersebut didasarkan pada realita, bukan berdasar atas hasil pemikiran yang sudah terdistorsi.
  7. Buat rencana “perbaikan”. Misalnya, segera selesai nonton pertunjukan anak, saya akan bawa mobil ke bengkel.
F.     Proses Kognitif
Proses kognitif mengacu pada aturan-aturan yang berlaku bagi stimulus dalam proses informasi. Persepsi, pikiran, kesan, dan ingatan merupakan hasil akhir atau hasil kognitif setelah stimulus ditransfomasikan melalui proses kognitif. Penyimpangan atau kesalahan dalam proses kognitif dapat mempertahankan adanya prasangka negatif atau prasangka yang mencemaskan dalam pikiran.
Contoh- contoh pemrosesan informasi pada klien depresi dan gangg kecemasan :
a)      abstraksi pikiran : klien memilih salah satu aspek dari suatu situasi kemudian ia menafsirkan seluruh situasi atas dasar satu hal rinci
Interpretasi :
Depresi : Bos menghilangkan 2 jam kerja keras saya mengetik dengan cemoohan
Cemas : saya terus membuat kesalahan
b)     kesimpulan arbitrer : klien memperoleh kesimpulan tanpa bukti yg cukup, atau bahkan dg bukti yg bertentangan
Interpretasi :
Depresi : Ia mengira saya adalah pengetik yg tidak terampil
Cemas : saya betul tidak terampil, bodoh
c)      generalisasi berlebihan : klien menarik kesimpulan umum berdasarkan satu aspek dari situasi yang telah dipilih secara sembarangan dari seluruh keadaan
Interpretasi :
Depresi : tidak seorang pun menghargai saya
Cemas : saya seharusnya tidak menjdi sekretaris
d)     melebih-lebihkan & meremehkan : klien membesar2kan aspek negatif suatu situasi & memperkecil aspek positifnya
Interpretasi :
Depresi : Ada apa dg saya? Saya selalu membuat kesalahan
Cemas : saya tidak dapat mengatasi hal ini. Bagaimana jika bos marah?
e)      personalisasi : klien menghubungkan diri dengan peristiwa-peristiwa eksternal, padahal tidak ada alasan membuat hubungn seperti itu
Interpretasi :
Depresi : Tidak heran kalau bos kelihatan terganggu setiap saat. Bahkan bos tidak dapat mempercayakan kepada saya untuk mengetik surat-suratnya dengan benar.
Cemas : saya menjadi bahan tertawaan
Blackburn & Eunson (1988) : kesimpulan arbitrer paling sering dihubungkan dengan suasana hati yang cemas; abstraksi selektif paling sering dihubungkan dengan suasana hati yang tertekan.

Kesalahan-kesalahan sistematis terjadi pada apa yang dinamakan pikiran-pikiran otomatis, yang disebut self-talk (berbicara kepada diri sendiri) pikiran-pikiran otomatis berlangsung secara refleks dan merupakan komentar-komentar lagsung terhadap situasi yang sedang dihadapi. Pikiran-pikiran ini mugkin tidak terlintas dalam pikiran, dan mungkin mengikuti lebih banyak aktivitas mental yang disadari. Perbedaan antara proses informasi yang normal dengan yang patologis terletak pada luas, frekuensi dan penyimpangan kesalahan-kesalahan sistematis.
G.    Teknik-teknik Terapi Kognitif
Teknik perilaku sering kali tepat digunakan pada permulaan penyembuhan. Untuk klien sendiri akan mudah menguasai teknik terapi perilaku ini pada permulaan terapi, sambil berlatih dengan terapi kognitif.
Sasaran teknik perilaku pada gangguan depresi dan cemas
Sasaran
Teknik
tdk aktif
Aktivitas bertahap
Keraguan & penundaan
Menjadwalkan aktivitas
Perasaan sedih
Selingan
Menjadwalkan aktivitas yg menyenangkan
Perasaan cemas
Selingan
Relaksasi
Ketegangan fisik
Relaksasi
Tdk ceria / anhedonia
Menjadwalkan aktivitas yg menyenangkan
Kesulitan tidur
Mengontrol stimulus
Konsentrasi rendah
Tugas2 bertahap
Kurang motivasi
Tugas2 bertahap
Menjadwalkan tugas agar dikuasai dan yg menyenangkan
Serangan panik
Mengontrol pernafasan
Penghindaran
Pengungkapan scr bertahap
Situasi bermasalah
Latihan teknik mengatasi masalah, mis : latihan kepercayaan diri

Teknik menimbulkan pikiran otomatis :
1.      pertanyaan langsung
2.      “penemuan terbimbing” atau pertanyaan induktif
3.      penggunaan saat2 emosi kuat selama pertemuan pengobatan
4.      penggunaan peningkatan tegangan fisik atau awal perasaan panik
5.      bayangan mental (mental imagery)
6.      bermain peran (role play)
7.      memperoleh arti kejadian (makna)
8.      menghitung pikiran2 negatif
9.      mengikutsertakan dlm tugas2 perilaku & mencatat pikiran2 yg menyertainya
10.  membuat buku harian ttg perubahan2 suasana hati & pikiran2 otomatis yang sama tentang bentuk2 pikiran2 disfungsional

Cara memodifikasi pikiran otomatis :
  1. meneliti bukti2 yg mendukung atau bertentangan
  2. mengganti interpretasi2 alternatif
  3. menciptakan kemungkinan masing2 interpretasi yg realistik
  4. mengumpulkan informasi, mis : mell percobaan2 atau mengumpukan sejmlh orang utk dimintai interpretasinya
  5. tdk dipusatkan atau dijauhkan dr interpretasi
  6. merumuskan kembali istilah2 yg dipakai
  7. menghubungkan kembali
  8. bermain peran
  9. penggunaan formulir untuk pikiran disfungsional



                                                                   PERTANYAAN
1.      Lina latifah : a. penjelasan tentang cara kerja kognitif ? Jawab, jadi disini dalam si terapis bertugas hanya untuk mengantarkan si klien untuk menuntaskan masaahnya dengan menggunakan beberapa metode yang telah kami uraikan diatas salah satunya pertama harus si klien untuk menuliskan apa keluhan yang klien pikirkan kemudian sit era[pis bisa menyimpukannnya karena diatas juga diuraikan bahwa adanya kerjasa anatra kien dan terapis dengan menuntaskan masalah juga pengungkapan masalah.
b. terapis harus adanya keluwesan dalam menerapi si klien salah satunya mempunyai kreatifitisan dengan metode-metodenya, apakah sedomethod bisa juga dipakai dalam terapis.  Jawab, bisa .karena kita diharuskan kreatif dalam penerapian.
      2. Ahmad akrom. a.  Apakah keharusan penerapis itu adanya humoris . Jawab, IYA penjelasannya untuk membuat suasana terapi jadi tidak kaku. b. apakah terapi kognitif hanya mengatasi 0penyakit depresi cemas dll. Jawab, iya disini terapi ini digunakan ketika daam diri klien diselimuti pikiran ,presepsi buruk .


Terapi Kognitif

Disusun Guna Memenuhi tugas Matakuliah pengukuran psikologi
Dosen Pengampu : Wisnu buntaran, Psi



Penyusun:

Luqmanul hakim (094411046)

FAKULTAS USHULUDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010

2 komentar:

  1. Betfred vs Betfred: Which Is Better? - bbsjeon
    This is one of the 부평바카라 best m2 슬롯 games for betfred. Betfred is a 아프리카 영정 1 UK bookmaker and a very respectable betting site. 1.1 슈 의 캐릭터 슬롯 머신 / 5; bet365 com au Betfred 2 / 5; Betfred 3 / 5; Betfred

    BalasHapus
  2. Welcome to the casino - JCM Hub
    Get the latest promotions and 안성 출장마사지 offers 서울특별 출장마사지 for the casino. 당진 출장샵 Get a 100% deposit bonus up to $500 at JCM 아산 출장안마 and earn new Feb 1, 2021 · 포항 출장샵 Uploaded by Casino Kings

    BalasHapus